Followers
Monday, October 5, 2009
Takdir Allah untuk kita
Al kisah pada zaman sebelum kita, pernah ada seorang raja yang amat zalim, dan pada suatu ketika raja tersebut terkena penyakit aneh. Seluruh Tabib yang ada dikumpulkan, dibawah ancaman pedang mereka disuruh menyembuhkannya, namun sayang tak satu pun Tabib yang mampu mengobati
Hingga akhirnya ada seorang Rahib yang mengatakan bahwa penyakit raja hanya dapat disembuhkan dengan memakan ikan jenis tertentu, namun ikan tersebut sulit didapat. Kendati raja menyadari hal itu, diperintahkannya semua orang mencari ikan tersebut. Aneh bin ajaib, ikan tersebut ternyata mudah didapat dan raja pun sembuh dari sakitnya. Di lain tempat ada pula seorang raja bijaksana yang jatuh sakit, kendati obatnya mudah namun sulit didapat, hingga akhirnya raja tersebut tak tertolong kemudian wafat.
Melihat hal demikian para malaikat heran, kemudian menghadap Allah dan bertanya, “Ya Tuhan kami, kenapa Engkau berikan kemudahan untuk raja zalim sehingga ia selamat, sedangkan terhadap raja bijak, Engkau menyembunyikan obatnya, sehingga ia wafat”.
Kemudian Tuhan berfirman :
”Wahai, para malaikat-Ku, se-sungguhnya raja zalim itu pernah berbuat suatu kebaikan, karena itu Aku balas kebaikannya itu sekarang, sehingga nanti bila menghadap-Ku tak ada lagi kebaikan yang ia miliki, dan akan Aku campakan ia ke dalam neraka yang paling bawah. Sementara raja bijak itu, pernah berbuat kesalahan pada-Ku, karenanya Aku sembunyikan obatnya, sehingga nanti ia datang kepada-Ku dengan seluruh kebaikannya. Hukuman atas dosa yang pernah ia lakukan telah Kutunaikan seluruhnya di dunia !”.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi, Nabi pernah bersabda :”Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia, berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya, dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka Dia akan menahan darinya, membiarkannya dengan dosa-dosanya, sehingga dosa-dosanya dibalas pada hari kiamat”.
Makna yang terkandung dari hadits tersebut, ada kesalahan yang hukumannya langsung diberikan Allah secara kontan di dunia, sehingga di akhirat nanti dosa itu tidak akan diperhitungkan-Nya lagi. Keyakinan ini akan menguatkan keimanan kita bila sedang tertimpa musibah. Namun jika kita tidak pernah tertimpa musibah, jangan terlena karena jangan-jangan Allah menghabiskan tabungan pahala kita. Kita sedang dibuai oleh-Nya dengan kelezatan dan kenikmatan duniawi hingga melupakan ukhrowi.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Baqarah, (QS.2:216):, “....Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. Semoga kita menjadi orang-orang yang tabah dalam mengahadapi setiap musibah, dan tidak terlena dengan gemerlapnya dunia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment